Wednesday, January 28, 2009

Antibiotik Diminum Bareng Susu...haduh...

Umumnya untuk antibiotik seperti : ciproflokasasin, cotrimoksasol, penisilin=amoksisilin, ampisilin, ofloksasin, eritromisin, azitromisin, metronidasol, harusnya diminum saat perut kosong. Minum cukup dengan air putih karena absorpsi obat tersebut terjadi di lambung. Untuk antibiotic golongan tetrasiklin (tetrasiklin, oksitetrasiklin, doksisiklin, minosiklin) dan beberapa Fluorchinolone (terutama Ciprofloxacin dan Norfloxacin) jika diminum dengan susu atau daiyr product yang mengandung kalsium (yogurt), atau diminum bersama obat suplemen mengandung zat besi dan kalsium (multivitamin dan mineral), atau obat sakit maag (mengandung kalsium, magnesium, atau aluminium), maka mineral valensi 2 dan 3 (besi, kalsium, aluminium, magnesium) ini akan membentuk senyawa kompleks molekul besar dengan golongan tetrasiklin atau Fluorchinolone. Ukuran gumpalan ini akan telalu besar untuk melewati dinding usus. Dinding usus
Akibatnya obat bukannya masuk ke dalam peredaran darah, tetapi akan dicerna oleh usus, sehingga obat sama sekali tidak terabsorpsi sehingga tidak akan muncul efek farmakologi yang diinginkan pasien, kemungkinan besar terjadi kegagalan terapi. Biasanya obat jerawat dan obat antijamur (griseofulvin, ketokonazol, fluconazol) mengandung golongan tetrasiklin ini. Maka sebaiknya jangan diminum bersama susu, dairy product, multivitamin dan mineral, obat antasida untuk sakit maag.

Pemuda Jogja-Wonosobo-Jogja Part 2

Biaya menjadi kendala terbesarnya untuk melanjutkan ke bangku kuliah. Namun dia berpikir, toh untuk apa bersusah hati menyesali nasib ini, rejeki tidak hanya datang pada orang yang memiliki ijazah Sarjana, Master atau semacamnya namun jika kita jalani hidup ini dengan niat baik maka kebaikan akan datang dengan sendirinya. Tekad itu yang membawanya untuk tetap bersemangat menjalani hidup ini, yang penting kerja halal, bisa makan untuk tetap hidup dan bersyukur jika ada rejeki lebih bisa ditabung untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Sikap hormat, patuh dan cintanya pada orangtua yang menghantarnya menjadi pribadi ‘keras’ namun berhati lembut. Dia bercerita bahwa dia sangat dekat dengan mamaknya, jika sakit ‘kerokan’ & pijitan dari mamak menjadi obat yang paling manjur. Setelah lelah karena menyetir selama hampir setengah bulan dan tidak pulang, maka kamar Bapak dan mamak yang paling dirindukannya, rasanya jika sudah tidur di kamar itu rasanya ‘ayem’ dan nyaman sekali, pikiran ini jadi tenang. Kedekatan dengan mamaknya membuat dia belajar tentang banyak hal, bahkan sampai urusan dapur pun pemuda ini tidak sungkan bercerita bahwa dia gemar memasak, jika pulang maka dia akan ikut bantu mamaknya berjualan di warung makan miliknya yang ada di terminal wates. Tidak sungkan bahkan dengan bangga dia bercerita tentang bagaimana cara dan trik untuk membuat soto yang enak..ehm
Pemuda ini telah menambatkan hatinya pada seorang gadis pujaannya yang telah dipacari selama 7 tahun…”Ehm, hebat”, kataku bisa bertahan hingga selama itu, aku saja yang sempat menjalani selama 3 tahun lebih tidak sanggup mempertahankannya lagi (lha malah curhat..hehe whatever…)Dengan bangganya pula dia bercerita tentang gadis pujaannya ini. Gadis manis anak tetangga desa, yang belum lama ini telah berhasil menyelesaikan pendidikan D3 Fisioterapi di salah satu perguruan tinggi di Jogja dan sekarang gadis ini telah bekerja di sebuah RS di concat. Rasa hati ingin segera meminangnya namun rejeki ini belum cukup untuk hidup berdua. Masih terus memutar otak, mencari peluang lain untuk meraih yang lebih baik karena tidak selamanya ia ingin menjadi seorang sopir Jogja-Wonosobo Wonosobo-Jogja. Ingin punya usaha sendiri atau mendapat pekerjaan yang lebih baik, membahagiakan orangtua, meminang gadis pujaannya yang memiliki cita-cita membuka klinik sendiri.
Itu obrolan singkatku selama menempuh perjalanan dari Wonosobo ke Secang, karena di Secang, 1 orang penumpang masuk, suasana jadi beda entah mengapa, aku mencoba untuk membuka pembicaraan, tapi tanggapannya datar saja tidak berlanjut (saat itu seakan ada bunyi jangkrik krik..krik..krik)
Yah tidak semuanya mampu aku ceritakan dalam tulisanku namun masih terekam di benak ini dan menjadikannya sebagai refleksi pribadku.

Pemuda Jogja-Wonosobo-Jogja part 1

Siang itu dengan berat hati ku meninggalkan Wonosobo, kota yang memberi kesejukan bagi jiwa dan raga ini. Hari itu ku harus melangkah pulang sendiri karena sahabatku masih berniat untuk sehari lagi melewati malam di kota itu. Yah sejujurnya ku sempat takut jika harus pulang sendiri, namun keadaan yang memaksaku untuk bisa melaluinya. Rasa mencekam sempat ada di benakku terlebih ketika travel yang menghantarku pulang di sopiri oleh seorang pemuda yang kemarin kebetulan juga menghantarku ke Wonosobo. Kesan pertama waktu ku bertemu dengan orang tersebut sudah tidak mengenakkan, omongannya yang kasar itu secara jelas kulihat, karena ‘sialnya’ ketika ku berangkat ke Wonosobo aku dan sahabatku mendapat kursi no 1 & 2 itu artinya aku duduk tepat di sebelah mas sopir..wuuhhh yah bisa di bayangkan saat itu aku secara jelas mendengar umpatan-umpatan yang keluar dari mulutnya ketika penumpang travel yang lain tidak on time. Selama perjalanan menuju ke Wonosobo sama sekali tidak interaksi apalagi obrolan dengannya padahal saat itu aku tepat berada di sebelahnya.
Ketika perjalanan pulang ke Jogja hanya aku seorang yang jadi penumpang dan itu artinya aku hanya berdua dengan mas sopir..kyaaaa…Ku tetap coba untuk positif thingking aja anggap saja ku punya sopir pribadi yang siap menghantarku pulang ke rumah tercinta. Dengan keberenaian yang masih ada ku coba mencairkan suasana dengan mengajak mas sopir untuk berinteraksi, yang sekedar menanyakan dia berasal dari mana dan gayung pun menyahut. Obrolan seru mulai berlangsung, ku hanya memacing dan dia yang lebih banyak bercerita mulai dari sekolah hingga cara memasak soto yang enak..heh
Dari sebuah keluarga sederhana di wates lahir seorang pemuda yang memiliki semangat hidup yang luar biasa. Pemuda ini anak pertama dari 3 bersaudara sebenarnya 4 namun adik kedua yang terlahir kembar, karena keadaan maka hanya 1 yang bisa tetap tinggal di rumah dan seorang lagi harus ikut dengan bulik yang tinggal di luar kota. Berbekal semangat pantang menyerah pemuda ini mengais rejeki mulai usianya yang masih sangat belia, 11 tahun usia di mana saat itu aku sedang senang-senangnya bermain namun berbeda dengannya. Sepulang sekolah bocah ini segera pergi ke tempat tangganya yang kebetulan memiliki peternakan ayam, dia membantu di sana, mulai dari memberi makan ayam hingga membersihkan kandang. Seiring berjalannya waktu karena semangat kerjanya yang keras maka perkerjaannya tidak lagi membersihkan kandang namun menjadi kuli panggul yang tugasnya menghantar ayam-ayam potong tersebut ke tempat para pembelinya. Dengan modal tekad maka bocah ini masih dapat melanjutkan sekolahnya menuju bangku SMP, dan waktu itu dia membanggakan bahwa dia masih bisa bersekolah karena beasiswa atas prestasinya sebagai atlit sekolah. Aktivitas sepulang sekolah masih seperti ‘dulu’, masih menjadi kuli panggul dan ini berlanjut sampai ia STM, karena termasuk anak yang ‘nakal’ bocah ini iseng belajar menyetir mobil dan selang beberapa bulan dia sudah ahir menyetir. Pulang sekolah, mobil dari peternakan sudah menunggunya dan membawanya hingga luar kota untuk menghantar pesanan, pulang ke rumah hingga larut malam bahkan jam 2/3 pagi baru sampai, saat itu lelah membawanya tertidur saat di kelas, bahkan bolos karena bangun kesiangan, absensi yang bolong-bolong bahkan sempat hampir membuatnya tidak bisa ikut ujian akhir nasional. Merokok, mabuk manjadi santapan yang biasa, hampir ‘pergi’ karena akibat makan duren dicampur dengan minuman beralkohol membuatnya ‘kembali’ tersadar bahwa hidup ini tidak untuk disia-siakan, dan yang menjadi pertimbangan pula saat itu ada seorang gadis yang dengan setia mendampinginya. Setelah 4 tahun lamanya dia menempuh pendidikannya di STM akhirnya dia mampu menyelesaikannya.


Tuesday, January 27, 2009

goResAN tinTa akHir miNGGu

Setelah 2 hari menghabiskan waktu di kota asing ini, dengan berat hati ku harus meninggalkannya. Ku harus segera pulang untuk melanjutkan hidupku, ku pasti kan merindukan kota ini, kota yang sejuk, udara yang masih bersih dan alam yang belum banyak terjamah oleh tangan-tangan jahat manusia. Mungkin suatu saat nanti aku kembali untuk sekedar melepaskan kepenatan dengan berjalan-jalan di pematang sawah, menghirup udara segar, sambil menikmati pemandangan alam ciptaanNya. Wonosobo, kota dimana aku menghabiskan malam mingguku yah sedikit banyak aku telah mengenal kota ini. Sebelum berangkat pun orangtuku masih belum memberi ijin sepenuhnya, mereka merasa agak aneh karena tiba-tiba saja aku ingin ke Wonosobo dan lebih mengherankan lagi ku menginap di susteran PMY (Putra Maria Yosef). Malam sebelum ku berangkat Bapak tanya padaku, “Kok arep ning Wonosobo kie ngopo?Arep dadi suster po Nduk?” Ku tersenyum mendengar pertanyaan Bapak,jawabku, “Boten, namung badhe dolan.” Tidak ada alasan khusus yang menghantarku ke Wonosobo, hanya ingin maen aja dan kebetulan sahabatku sering ke kota ini tepatnya ke susteran PMY untuk menjalani bimbingannya. Yah bimbingan sebagai seorang aspiran PMY dengan begitu ku berharap sedikit banyak ku semakin mengerti keputusannya memilih jalan ini.

Kongregasi Suster Putri Maria dan Yosef didirikan oleh seorang pastor Paroki di s'Hertogenbosch Nederland, yaitu Pastor Yacobus Antonius Heeren, Pr. Pusat Kongregasi PMY di Indonesia berada di Wonosobo, kota kecil di balik Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, yang berhawa sejuk. Spiritualitas PMY berpegang pada St. Vincentius yang meniru pola hidup Yesus dan selalu menyesuaikan diri dengan kehendak Allah. Suster-suster PMY senantiasa meneladani ajaran dan semangat Santo ini. Falsafah St Vincentius adalah kerendahan hati yang mendarah daging dalam hidupnya. Kerendahan hati itu tidak mencetak manusia yang selalu frustasi dan minder, melainkan manusia yang optimis karena percaya kepada Allah. Maria dan Bapa Yosef sebagai pelaksana sabda tanpa kata. Semua yg dilakukan oleh Bunda dan Bapa kita terkasih semata-mata demi terlaksananya kehendak Allah.
Karya pelayanan kongregasi ini ditujukan untuk orang-orang miskin terutama bagi ana
k-anak tunawicara dan tunarungu. SLB yang dikelola oleh PMY letaknya jadi satu dengan komunitas mereka, sehingga setiap saat suster-suster PMY dapat memberi pelayanan bagi anak-anak tersebut. Selain itu karya kongregasi PMY untuk pemberdayaaan masyarakat sekitar dengan bertani secara organic. Di sekitar susteran PMY (Putri Maria dan Yosef) di Wonosobo ada kurang lebih 3 hektar lahan sawah milik ordo PMY yang mengelilinginya maka dengan modal ini para suster mengajar petani sekitar untuk bertani secara organik Dengan kandang sapi di tengah-tengahnya terjadilah apa yang disebut mix farming. Sisa tanaman padi untuk pakan sapi dan kotoran sapi untuk memupuk sawah.

Keramahan dan keterbukaan mereka ketika menerimaku itu yang membuatku nyaman melewati hariku di asrama novisiat itu. Kesederhanaan, ketaatan, pelayanan dan karyanya itu yang membuatku terkesan. Setidaknya aku jadi semakin mengerti kenapa sahabatku berani memutuskan untuk jadi aspiran luar kongregasi PMY.

shISha niKmaT pEMbaWa sESat

Pertama aku tahu shisha dari temanku yang memiliki kafe di Jl Kaliurang, kafenya memberikan free shisha bagi pengunjungnya, yah...itu strategi dagang untuk menarik lebih banyak lagi pengunjung dan di tempat lain pun shisha menjadi teman setia ketika anak muda nongkrong.

Shisha ialah water pipe atau pipa yang dipakai untuk menghisap ramuan dengan berbagai macam rasa seperti apel, strawberry, mint dll. Bentuk tabungnya bermacam-macam, ada yang berbentuk besar dan dibuat menyerupai teko Arab. Lewat pipa maka dapat menghirup asap yang berasal dari air yang dipanaskan.

Banyak anggapan yang muncul bahwa dengan menghisap shisha, tak seberbahaya jika merokok sigaret biasa. Karena menurut mereka kandungan air yang digunakan dalam shisha berfungsi sebagai penyaring racun tembakau yang berbahaya. Pengguna biasanya menghisap asap tembakau dari shisha setelah asap itu melewati gelembung air. Hasilnya, menghisap tembakau ala shisha relatif lebih aman jika dibanding sigaret biasa. Tapi apakah benar seperti itu adanya?? Sebuah penelitian yang dijabarkan dalam Journal of the American Medical Association memperlihatkan bahwa perokok shisha sebenarnya lebih banyak menghirup nikotin ketimbang perokok sigaret! Penelitian di Laboratorium Nasional Prancis tentang bahaya shisha yang dilakukan oleh Agen Anti Tembakau Prancis (L'Office Français de prévention du TabagismeOFT), melansir bahwa seorang penghisap shisha, setara dengan 70 penghisap rokok biasa.

Walaupun sudah disaring dengan air, asap tembakau yang diproduksi shisha masih mengandung zat-zat beracun dengan kadar yang tinggi, termasuk karbon monoksida, logam berat, dan zat yang menghasilkan karsinogen penyebab kanker. Merokok dengan shisha membawa kadar signifikan dari nikotin, zat yang sangat adiktif di tembakau yang membahayakan tubuh. Selain itu, pada proses pembakaran yang terjadi, menghasilkan CO2 (Karbondioksida). Jika CO2 dihirup, maka akan masuk ke dalam paru-paru lalu ke dalam darah. Jika makin banyak yang kita hirup maka jumlah O(Oksigen) lebih sedikit dibanding CO­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­2, hal dapat menyebabkan efek fatal, antara lain gagal ginjal, jantung, stroke, dll.

Tes yang dikembangkan Laboratoire National d’Essais (LNE) mengelompokkan shisha menjadi 3 tipe. Tipe 1, shisha dengan karbon ringan berjumlah sedikit. Tipe 2, shisha dengan karbon ringan berjumlah banyak. Tipe 3, shisha dengan karbon alami bervolume sedikit. Shisha Lebih Berbahaya Dibandingkan Rokok sigaret, ada 3 parameter yang digunakan sebagai ukuran perbandingannya, yaitu jumlah tar, karbonmonoksida, dan nikotin. Untuk 70 liter asap yang yang diproduksi shisha, tar yang terkandung pada tipe 1 adalah 319 miligram, atau 32 kali melewati batas yang ditetapkan untuk sebatang rokok sigaret. Shisha tipe 2 mengandung tar 266 miligram, atau 27 kali melebihi batas rokok sigaret. Sedangkan shisha tipe 3 mengandung tar 1.023 miligram, atau 102 kali melebihi batas rokok sigaret. Karbonmonoksida yang terkandung pada shisha tipe 1 yakni 17 kali melebihi batas rokok sigaret, tipe 2 sebanyak 15 kali, dan tipe 3 sebanyak 52 kali. Kadar nikotin yang terkandung pada shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang rokok sigaret, sedangkan tipe 3 setara dengan 6 batang rokok sigaret. Meski shisha lebih nikmat karena aromanya yang berbeda namun sebaiknya kita harus mempertimbangkan lagi jika ingin menghisapnya. Aktivitas ini bukan tanpa resiko seperti yang selama ini orang kira. Justru hal ini benar-benar tidak aman dan yang jelas tidak baik untuk kesehatan.

Monday, January 19, 2009

Persinggahan Sejenak.......

Keraguan masih saja menghantui, antara iya dan tidak, antara perasaan berani dan takut. Aku kan pergi sendirian nanti jika terjadi sesuatu gimana? Kalo tersesat, kalo dirampok orang, kalo motorku macet di jalan bannya bocor, inilah yang aku rasakan ketika memutuskan untuk berangkat ke Gua Maria Sriningsih, Klaten. Jika ada niat dan kepasrahan lanjut saja. Yah mungkin saja yang kukhawatirkan dapat terjadi tapi ku percaya ada yang akan menjagaku. Ya itu pembelaan untuk membenarkan pilihanku dan setidaknya membuatku lebih tenang. Yah dalam hati cuma bilang, "Dah hajar aja A!!"

Pagi itu aku berangkat, ijinny sih mau ke perpus Mrican... wew bo'ong...y tidak lah, ku emg mau ke sana tapi itu bukan jadi tujuan utamaku. Ga mungkin dapet ijin kalo aku bilang mau ke Klaten, sendiri lagi. Entah apa gerangan yang membawaku ke sana, tidak ada ujub khusus (yah biasanya org datang ke tempat ziarah kan karena ada masalah ato punya keinginan khusus...hmm). Ku hanya ingin melakukan dan menikmatinya.

Selama perjalanan pun masih saja ada keraguan dan rasa takut tapi itu tidak berlangsung lama karena ku menikmatinya. Yah walau sempat tersesat jauh hingga naik gunung dan konyolnya lagi sudah tahu tersesat tapi tetap saja aku mengikuti jalan itu. Satu alasan yang buatku nekat, penasaran. Dah terlanjur yah tetap lanjut aja, pengen tahu di atas sana ada apa. Dan ku sama sekali tidak menyesal melakukannya karena ketika ku sampai di atas yang terucap hanya,"wow", pemandangan yang luar biasa. Semua tampak kecil, rumah warga maupun bangunan lain namun tetap saja warna hijau mendominasi di bawah sana, hamparan sawah dan pepohonan ditemani awan yang pada saat itu sangat cerah membawa kedamaian tersendiri.

Setelah puas menikmatinya, ku kembali ke jalan yang benar ....heh. Sampainya di Sriningsih, 1 kalimat terucap, "Terimakasih Tuhan". Lumayan berkeringat juga untuk sampai ke tempat doa, padahal ku sudah ambil jalan pintas. Sejenak ku lepaskan dulu lelahku hingga akhirnya aku masuk dalam keheningan, hanya diam, tidak berdoa, tidak mengucap apapun, hanya hening saja. Diam menikmati kicauan burung dan desiran angin yang terkadang membuat daun-daun berjatuhan di atas kepalaku. Selama di tempat itu tidak ada seucap pun kata..hanya diam.

..hhhhmmmmm

Persinggahan sejenak ini membawa arti tersendiri. 1 hal yang penting dalam perziarahan bukan hanya ketika sampai di tempat tujuan namun lebih kepada bagaimana kita mampu memaknai perjalanan itu. Ragu, takut, gelisah maupun khawatir itu memberi warna dalam tiap lembar kehidupan ini. Namun semua itu tidak hanya terhenti sampai di situ, hanya merenungi dan bahkan tenggelam dalam rasa takut tanpa berusaha untuk keluar dari sana. Dibutuhkan keyakinan dan keberanian untuk mengalahkan semua itu, dan smua itu tidak datang dari oranglain, mereka hanya jadi sarana, keputusan tetap dari setiap pribadi.

Tersesat tapi tetap nekat karena di balik semua itu berharap temukan sesuatu. Berani tuk tap melangkah walau tahu bahwa bukan itu jalan yang menghatar ke tempat tujuan, tidak menjadikan alasan untuk menjauh dari yang dituju. Semua hanya sekedar sarana untuk lebih memaknai keagunganNya.

Segala macam persoalan datang slih berganti memenuhi setiap langkah kehidupan. Rutinitas yang begitu padat, kesibukan yang memacu banyak gerak, untuk tinggal diam saja dapat jadi sulit sekali. Keheningan itu yang sedang aku butuhkan, tanpa kata, tanpa doa, hanya diam mencoba mendengar apa yang selama ini tidak sempat aku dengarkan.


swamedikasi pengobatan boleh g sich??

Seharian ini bapak hanya terbaring lemas di tempat tidur, matanya terpejam tapi ku pikir beliau masih tetap terjaga karena sesekali masih terdengar suara batuk dan bersin. Parasetamol dan CTM menjadi pilihan untuk mengatasi hal tersebut, lagi pula obat ini mudah sekali didapatkan di apotek walau tanpa resep dokter. Langkah tindakan tersebut banyak ditemui di masyarakat kita saat ini, khususnya masyarakat di kota Jogja tempat kelahiran dan kutinggal sampai saat ini. Kecenderungan masyarakat untuk memilih swamedikasi (pengobatan mandiri) saat ini sangatlah besar, berbagai alasan dikemukakan untuk membenarkan hal tersebut. Mereka merasa bahwa jika sakitnya tidak parah/ penyakit ringan, swamedikasi menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi hal tersebut padahal belum tentu juga jika penyakit yang dialami itu merupakan penyakit ringan seperti misalnya flu burung, mungkin masyarakat menganggap bahwa penyakit yang mereka idap adalah penyakit flu biasa, karena gejalanya mirip dengan flu. Selain itu yang menjadi alasan swamedikasi dilakukan karena lebih murah, gampang, malas pergi ke dokter atau rumah sakit karena jaraknya jauh dan cepat. Selain itu masyarakat menganggap bahwa swamedikasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu menghemat/mengurangi keluarnya biaya, cepat dan murah.

Berbeda halnya dengan masyarakat di Palembang dan Jambi, di kedua kota ini kecenderungan masyarakat untuk memilih swamedikasi lebih kecil. Hal ini aku ketahui dari hasil pengamatanku saat aku ikut praktek di klinik milik bulikku. Selama ku di Palembang tiap sore aku ke klinik sekedar mengamati atau berbincang dengan orang-orang yang datang ke klinik. Kecenderungan mereka yang datang tidak hanya ibu-ibu yang akan memeriksakan kandungannya namun juga ramai dengan orang-orang yang hendak berobat dengan keluhan yang aku rasa jika di Jogja keluhan seperti ini biasa diatasi sendiri seperti misalnya pusing, bersin-bersin, tengggorokan sakit, batuk dll. Dari hasil berbincanganku dengan beberapa di antara mereka, mereka mengemukakan kekhawatiran mereka jika sakit ini tidak segera diobati maka akan berdampak pada penyakit yang lebih parah selain itu mereka juga tidak berani mengkonsumsi sembarang obat, maka pergi ke bidan menjadi pilihannya dan bukan ke dokter alasannya mungkin karena klinik bidan lebih mudah ditemui dan yang jelas biayanya lebih murah.

Lalu bagaimana dengan masyarakat di Jogja sendiri? Di kota ini swamedikasi masih menjadi pilihan pertama untuk mengatasi penyakit dan jika penderita merasa penyakitnya semakin parah barulah mereka pergi ke dokter atau RS. Perlu diketahui di Indonesia obat yang beredar sangat banyak, pengamanan hukum masih lemah, taraf pendidikan sebagian besar masyarakat masih rendah dan informasi belum memadai, sehingga kemungkinan salah menggunakan obat dalam usaha pengobatan sendiri cukup besar dan akibatnya bisa menjadi serius.

Di Indonesia obat dibagi menjadi beberapa jenis dengan tanda/logo yang tercetak berbeda-beda di kotak kemasan seperti :

  1. Lingkaran Hijau adalah Obat bebas (OTC). Dijual di Apotik, Toko obat, dll.

Obat-obat dengan tanda di atas cukup aman untuk gangguan-gangguan ringan yang dapat dikenali sendiri boleh dibeli tanpa resep dan dipakai sendiri dalam jangka waktu yang terbatas, bila setelah satu dua hari ternyata gejalanya tidak berkurang, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

  1. Lingkaran Biru adalah Obat bebas terbatas. Dijual di Apotik & Toko obat saja
  2. Lingkaran Merah adalah Obat keras. Dijual di Apotik saja dan hanya dapat diperoleh dengan resep dari dokter.

Sebenarnya pengobatan sendiri bukan hanya dibenarkan tetapi perlu dianjurkan sampai batas-batas tertentu. Coba bayangkan jika hanya untuk penyakit yang sepele saja seperti sakit kepala, orang harus berobat ke dokter untuk mendapatkan obat. Memang tenaga, waktu, dan biaya pelayanan kesehatan sangat terbatas jumlahnya sehingga pengobatan sendiri dapat mencegah terjadinya pemborosan sarana maupun dana.

Di lain pihak, ada pertimbangan-pertimbangan mendasar mengapa pemakaian obat sebaiknya tidak sepenuhnya diberikan pada masyarakat. Walaupun obat tersebut telah dinilai sangat aman namun sebagian besar masih memerlukan pengawasan dokter dalam pemberiannya karena berbagai hal, seperti efek obat tersebut dapat menyelubungi kondisi penderita sehingga diagnosis penyakit menjadi sulit ditegakkan atau perlu dilakukan modifikasi dosis karena perbedaan kondisi penyakit penderita. Jadi berhati-hatilah bila melakukan pengobatan sendiri. Ingat, baca dengan teliti aturan pemakaian yang tertera daiam kemasan obat dan pakailah sesuai anjuran. Jangan berlebihan atau kurang dari anjuran seharusnya. Yang lebih penting lagi adalah bila penyakit anda tidak membaik atau terjadi efek samping dari obat tersebut maka segera temui dokter anda. Dan bila kamu berobat ke dokter, jelaskan sejujurnya pengobatan sendiri apa saja yang telah kamu Iakukan agar dokter dapat menilai penyakit dengan baik.

Ngompol….iiiiiuuuuuhhhh

Malam itu jadi malam pertamaku di Palembang dan jadi malam yang tidak terlupakan, geli sekaligus dongkol, itu yang aku rasakan. Yah bagaimana tidak, awal hari yang ku lallui di kota dagang itu sudah dihadiahi baju dan celana basah dan parahnya bau ompol…iiiuuuhhh . Awalnya ku pikir aku yang ngompol (..hah) abis tidak biasa tidur pada suhu dingin dari AC (wah katrok y….)tapi lalu ku tanya adek sepupu yang tidur dengan ku dan dia hanya tersenyum setelah ku tanya, yah itu sudah cukup menjawab pertanyaanku. Heran, adekku padahal dah kelas 2 SMP lho tapi masih saja ngompol. Paginya kucerita ke bulikku dan beliau menceritakan bahwa 4 sepupuku yang lain juga masih ngompol hingga SMP..heh

Dalam dunia kedokteran, ngompol/tidak dapat menahan keluarnya air kencing dikenal dengan istilah enuresis. Lebih khusus lagi, ngompol yang terjadi ketika tidur pada malam hari biasa disebut nocturnal enuresis. Enuresis digolongkan jadi 2, primer dan sekunder. Enuresis primer adalah anak yang sejak lahir hingga usia 5 atau 6 tahun masih ngompol. Sedangkan enuresis sekunder ialah si anak pernah ‘kering’ selama setidaknya 6 bulan, lantas mendadak ngompol kembali.

Ada beberapa penyebab terjadinya enuresis a.l : keterlambatan susunan saraf pusat (SSP), genetic, produksi hormon antidiuretik (ADH) terganggu, gangguan tidur, masalah psikologis dll. Pada anak normal, ketika kandung kencing sudah penuh oleh air kencing (urine), sistem syaraf di kandung kencingnya akan melapor kepada otak. Kemudian, si otak akan mengirim pesan balik ke kandung kencing. Otak akan meminta kandung kencing untuk menahan pengeluaran air kencing, sampai si anak betul-betul sudah siap di toilet. Tetapi pada anak dengan keterlambatan matangnya SSP, proses ini tidak terjadi, sehingga saat kandung kencingnya penuh, anak tidak dapat menahan keluarnya air kencing tersebut. Kemungkinan adekku ini mengalami hal tersebut karena pada waktu perjalanan ke Bali kemarin, dia bilang kebelet pipis dan seketika itu juga dia kencing di tempat itu, dia bilang tidak bisa menahannya walau sebentar saja.

Penanganan hal tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Nonpharmacologic (tanpa obat) dan pharmacologic (dengan obat). Nonpharmacologic dapat dilakukan lewat terapi motivasi (motivational therapy), terapi menggunakan alarm (behaviour modification), latihan untuk menahan keluarnya air kencing (bladder-training exercise), terapi kejiwaan (psychotherapy), terapi melalui makanan (diet therapy) dan terapi hipnotis (hypnotherapi). Obat yang dapat membantu program pertolongan enuresis nokturnal ini adalah imipramin sebanyak 25 mg yang diberikan 1 jam sebelum waktu tidur pada anak usia 6 - 8 tahun dan 50 mg pada anak yang lebih besar. Pemberian obat ini dilakukan sekurang-kurangnya 2 sampai 3 minggu. Jika hasilnya cukup memuaskan, pengobatan dapat dipertahankan selama 4 - 5 bulan. Penghentian obat dilakukan secara bertahap. Tidak boleh secara mendadak. Jadi, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

Langkah nonfarmakologic kupilh waktu itu, yah caranya tidak begitu sulit namun ampuh membuat adekku tidak ngompol selama aku di sana. Caranya mudah, aku menyuruhnya kencing dulu sebelum tidur lalu tengah hari sekitar pukul 1 aku bangunkan untuk kencing dan AC aku matikan, alhasil baju dan celanaku tidak lagi bau ompol.

Penanganan anak yang mengalami enuresis memang tidak mudah. Tapi setidaknya kasih sayang, kesabaran serta pengertian orang tua untuk tidak memarahi atau menghukum ketika anak ngompol akan membantu membangun kepercayaan diri anak. Pengaruh buruk secara psikologis dan sosial yang menetap akibat ngompol, akan mempengaruhi kualitas hidup anak sebagai seorang manusia dewasa kelak.

Wednesday, January 14, 2009

Misteri di balik plastik

Kuliah dari jam 7 pagi mpe jam 11 siang langsung lanjut praktikum hingga sore, jika haus dan laper ya terpaksa deh harus puasa dulu, karena memang kantin letaknya lumayan jauh, untuk itu botol berisi air mineral menjadi andalan, ya setidaknya untuk sementara mampu mengatasi rasa dahaga, jika lapar ya tahan dulu hingga waktu istirahat praktikum. Botol air yang aku gunakan berbahan plastic, biasanya yang sudah tersedia di rumah yah tinggal isi ulang aja..weits sebelum aku tahu maksud simbol yang ada di bawah botol tersebut aku sering menggunakannya hingga beberapa kali tapi setelah tahu...ihh jadi ngeri juga.

Bahan dasar plastik atau polimer sebenarnya dari produk samping proses kracking minyak bumi yang setelah melalui proses polimerisasi menghasilkan polimer. Biasanya berbentuk bubuk putih. Setelah proses lebih lanjut akan dihasilkan produk jadi plastic, yang selanjutnya diproduksi menjadi tas plastic, botol minum, box makan, dot, peralatan makan dan masih banyak lagi produk lain berbahan plastic. Memang tidak dapat dipungkiri produk berbahan plastik sangat lekat dengan kehidupan manusia untuk itu limbahnya sangatlah banyak dan ini menjadikannya sebagai bahan pencemar tercepat bagi bumi. Terlebih lagi plastik tidak dapat terurai dalam jangka waktu seribu tahun kemudian.
Selain itu plastic mengandung bahan kimia yang bebahaya gai kesehatan, salah satunya adalah Bisphenol A (BPA). Bahan ini mampu merangsang pertumbuhan sel kanker atau memperbesar risiko keguguran kandungan.

Untuk mengatasi hal tersebut maka kita perlu mencermati kode yang tertera pada produk berbahan plastik. Pengkodean tersebut dimaksudkan untuk perlindungan konsumen, karena sebagai konsumen, kita pantas mendapat perlindungan kualitas. Tetapi kita juga patut melakukan identifikasi sendiri terhadap jenis bahan plastik yang digunakan. Kode yang mengacu standar AS ini biasanya ada di bagian bawah wadah plastik berupa cetakan timbul bergambar panah yang membentuk segitiga dengan sebuah angka di dalamnya. Angka ini menunjukkan jenis plastik dan penggunaannya.
Di bawah panah yang membentuk segitiga itu, kadang dicantumkan inisial kandungan kimianya. Mari kita perhatikan jenis pastik dan penggunaannya:


#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa digunakan untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas karena botol tersebut mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat terurai, keluar dan bercampur dengan air panas yang kita masukkan ke dalam gelas/botol tsb. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Untuk itu, jika ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan kita.
Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya. Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang. Semoga informasi ini bermanfaat.





" JAMU NAKAL"

Beberapa saat yang lalu Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dari berbagai daerah sibuk merazia, menyita bahkan memusnahkan puluhan jenis jamu tradisional yang mengandung bahan kimia berbahaya kare jamu tersebut dianggap dapat menyebabkan dapak yang buruk jika dikonsumsi oleh masyarakat. Selain mengandung bahan kimia, jamu-jamu tersebut sebagian besar adalah industri rumah tangga bukan dibuat pabrik. Dengan demikian pengawasan higienisnya sangat kurang, hal tersebut sangat merugikan konsumennya. Berikut ini daftar jamu berbahan kimia obat keras yang ditarik di antaranya :Pacegin Kapsul Alami; Neo Gemuk Sehat Merk F Munir ; Ganoderma Capsul; Sela Kapsul; Bima Kudra Tablet; Ajib Kapsul; Kamasutra Kapsul; Asam Urat Flu Tulang Cap Onta; Akar Baru Cina Tablet; Ramuan Cina Kapsul; Jasa Agung 2 Serbuk; Sesak Nafas Serbuk; Sari Bunga Segar Bugar Serbuk; Jawa Dwipa cap Daud Sambiroto Cairan Obat Dalam; Golden Herbal Capsules; Obat Kuat dan Tahan Lama Ratu Madu Plus Kapsul; Pegal Linu Asam Urat Cap Burung Glatik; Akar Sakti Asam Urat Flu Tulang Stroke; Asam Urat Pegal Linu Cikungunya; ;Asam Urat Flu Tulang Kharisma Sehat Serbuk.; Runrat tablet; Ramuan Shin She Kapsul; Sinar Manjur SMR; Sehat Sentosa Gemuk Sehat Serbuk; Serbuk Dewa; Sumber Sehat Ambeien Sehat Serbuk; Cakra Sehat Sesak Nafas Serbuk; Serbuk Halus Asam Urat; Kharisma Sehat Pria dan Wanita Serbuk; Sumber Urip Pegal Linu Serbuk; Super Abad; Asam Urat Flu Tulang; CFlu Tulang Pegal Linu Puspita Surya Serbuk; Cap Sarang Lawet Serbuk ; Asam Urat Akar Sewu Serbuk; Asam Urat Flu Tulang Cakra Wijaya; Sakit Pinggang Kapsul; Zestos Kapsul; Sari Jagad Manjur Asam Urat Kapsul; Sari Jagad Manjur Rheumatik Kapsul; Dewa Ampuh Serbuk; Serbuk Asrema; Purba Sentosa Pegal Linu/Rheumatik; RAsam Urat Pegal Linu Serbuk; Ramuan Manjur Pas Flu Tulang; Dua Putri Bayan; Fong Se Wan Kapsul; Asam Urat Flu Tulang cap Onta Mas; Obat Kuat dan Tahan Lama Bulan Madu; Langsing Ayu Sing Ayu; Chuifong Toukuwan Pil; Jaka Suna Gemuk Sehat Serbuk.

Sedikitnya ada sembilan bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam berbagai jenis obat tersebut, seperti zat sibutramin hidroklorida yang dapat meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi), denyut jantung dan sulit tidur. Obat ini tidak boleh digunakan oleh pasien dengan penyakit arteri koroner dan gagal jantung. Selain itu juga terdapat sildenafil sitrat yang dapat memicu sakit kepala, pusing, mual, nyeri, ganguan penglihatan, hingga kematian. “Jamu Nakal” itu juga tercampur dengan siproheptadin yang dapat menyebabkan mual, muntah, mulut kering, diare, anemia, hemolitik, hingga trombositopenia. Campuran lain adalah fenilbutason yang dapat memicu mual, muntah, ruam kulit, retensi cairan dan elektrolit, perdarahan lambung, gagal ginjal, dan sebagainya. Ada pula asam mefenamat yang dapat menyebabkan mengantuk, diare, ruam kulit, anemia, kejang, asma, dan ginjal. Beberapa merek jamu juga terbukti dicampur dengan prednison yang dapat menyebabkan moon face, gangguan saluran cerna, glaucoma dan keseimbangan cairan. Juga, metampiron yang dapat menyebabkan gangguan saluran cerna seperti mual, syok, kematian dan sebagainya.

Lalu apakah langkah dari BPOM dengan menyita dan memusnahkan jamu-jamu tersebut sudah cukup ampuh menangani maraknya peredaran jamu-jamu tersebut? Kupikir hal ini hanya bersifat sementara saja, toh jika BPOM telah berhenti merazia maka jamu tersebut akan kembali beredar di masyarakat. Maka penting jika produsen jamu tersebut yang seharusnya ditangkap dan dihukum.

Walaupun masyarakat tahu bahwa jamu-jamu tersebut dilarang namun justru jamu-jamu tersebut yang banyak dicari dan masih tetap dicari walupun dilarang dan yang lebih memprihatinkan lagi jamu-jamu tersebut masih terjual bebas di pasaran. Hal inilah yang terjadi di Palembang tepatnya ini di daerah Lebong Siareng, Simpang Lima. Kesadaran yang tinggi tentang pentingnya kesehatan namun tidak didukung dengan pengetahuan yang benar malah justru menjerumuskan pada pengertian yang salah.

Lalu apa peran kita dalam mengatasi “Jamu Nakal” tersebut ? menurutku hal ini tentu berawal dari kesadaran tiap pribadi untuk mau saling berbagi, sebagai seorang yang mengerti masalah ini tidak ada ruginya jika kita berbagi informasi melalui obrolan ringan namun berisi mungkin hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan untuk mengatasi hal tersebut. Tidak usah muluk-muluk, berawal dari keluarga saja dulu lalu mulai merambah ke lingkungan sekitar dan selanjutnya ke masyarakat luas. Suatu organisasi mungkin cukup membantu kita untuk mampu terjun ke masyarakat luas untuk membagi informasi yang tepat berkaitan dengan dunia kesehatan tentunya. Salah satu yang menjadi pilihanku adalah JMKI (Jaringan Mencari Kekasih Idaman uups maksudku Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) organisasi ini menjadi wadah bagi anak-anak kedokteran umum, kedokteran gigi dan farmasis untuk memberikan informasi dan bertindak secara nyata dalam mewujudkan terjaminnya kesehatan masyarakat. Melalui organisasi ini kita dapat menyampaikan informasi yang tepat salah satunya tentang bahaya dan risiko pengkonsumsian “Jamu Nakal” dan tentu saja dengan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu solusinya yaitu bahwa setiap kita sakit obat maupun jamu bukan menjadi pilihan yang utama namun melalui istirahat dan makan makanan bergizi menjadi langkah awal yang baik dilakukan, namun jika sakit tersebut masih berlanjut maka bantuan tenaga medis menjadi pilihannya.