Shisha ialah water pipe atau pipa yang dipakai untuk menghisap ramuan dengan berbagai macam rasa seperti apel, strawberry, mint dll. Bentuk tabungnya bermacam-macam, ada yang berbentuk besar dan dibuat menyerupai teko Arab. Lewat pipa maka dapat menghirup asap yang berasal dari air yang dipanaskan.
Banyak anggapan yang muncul bahwa dengan menghisap shisha, tak seberbahaya jika merokok sigaret biasa. Karena menurut mereka kandungan air yang digunakan dalam shisha berfungsi sebagai penyaring racun tembakau yang berbahaya. Pengguna biasanya menghisap asap tembakau dari shisha setelah asap itu melewati gelembung air. Hasilnya, menghisap tembakau ala shisha relatif lebih aman jika dibanding sigaret biasa. Tapi apakah benar seperti itu adanya?? Sebuah penelitian yang dijabarkan dalam Journal of the American Medical Association memperlihatkan bahwa perokok shisha sebenarnya lebih banyak menghirup nikotin ketimbang perokok sigaret! Penelitian di Laboratorium Nasional Prancis tentang bahaya shisha yang dilakukan oleh Agen Anti Tembakau Prancis (L'Office Français de prévention du TabagismeOFT), melansir bahwa seorang penghisap shisha, setara dengan 70 penghisap rokok biasa.
Walaupun sudah disaring dengan air, asap tembakau yang diproduksi shisha masih mengandung zat-zat beracun dengan kadar yang tinggi, termasuk karbon monoksida, logam berat, dan zat yang menghasilkan karsinogen penyebab kanker. Merokok dengan shisha membawa kadar signifikan dari nikotin, zat yang sangat adiktif di tembakau yang membahayakan tubuh. Selain itu, pada proses pembakaran yang terjadi, menghasilkan CO2 (Karbondioksida). Jika CO2 dihirup, maka akan masuk ke dalam paru-paru lalu ke dalam darah. Jika makin banyak yang kita hirup maka jumlah O2 (Oksigen) lebih sedikit dibanding CO2, hal dapat menyebabkan efek fatal, antara lain gagal ginjal, jantung, stroke, dll.
Tes yang dikembangkan Laboratoire National d’Essais (LNE) mengelompokkan shisha menjadi 3 tipe. Tipe 1, shisha dengan karbon ringan berjumlah sedikit. Tipe 2, shisha dengan karbon ringan berjumlah banyak. Tipe 3, shisha dengan karbon alami bervolume sedikit. Shisha Lebih Berbahaya Dibandingkan Rokok sigaret, ada 3 parameter yang digunakan sebagai ukuran perbandingannya, yaitu jumlah tar, karbonmonoksida, dan nikotin. Untuk 70 liter asap yang yang diproduksi shisha, tar yang terkandung pada tipe 1 adalah 319 miligram, atau 32 kali melewati batas yang ditetapkan untuk sebatang rokok sigaret. Shisha tipe 2 mengandung tar 266 miligram, atau 27 kali melebihi batas rokok sigaret. Sedangkan shisha tipe 3 mengandung tar 1.023 miligram, atau 102 kali melebihi batas rokok sigaret. Karbonmonoksida yang terkandung pada shisha tipe 1 yakni 17 kali melebihi batas rokok sigaret, tipe 2 sebanyak 15 kali, dan tipe 3 sebanyak 52 kali. Kadar nikotin yang terkandung pada shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang rokok sigaret, sedangkan tipe 3 setara dengan 6 batang rokok sigaret. Meski shisha lebih nikmat karena aromanya yang berbeda namun sebaiknya kita harus mempertimbangkan lagi jika ingin menghisapnya. Aktivitas ini bukan tanpa resiko seperti yang selama ini orang kira. Justru hal ini benar-benar tidak aman dan yang jelas tidak baik untuk kesehatan.
No comments:
Post a Comment