Wednesday, January 14, 2009

" JAMU NAKAL"

Beberapa saat yang lalu Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dari berbagai daerah sibuk merazia, menyita bahkan memusnahkan puluhan jenis jamu tradisional yang mengandung bahan kimia berbahaya kare jamu tersebut dianggap dapat menyebabkan dapak yang buruk jika dikonsumsi oleh masyarakat. Selain mengandung bahan kimia, jamu-jamu tersebut sebagian besar adalah industri rumah tangga bukan dibuat pabrik. Dengan demikian pengawasan higienisnya sangat kurang, hal tersebut sangat merugikan konsumennya. Berikut ini daftar jamu berbahan kimia obat keras yang ditarik di antaranya :Pacegin Kapsul Alami; Neo Gemuk Sehat Merk F Munir ; Ganoderma Capsul; Sela Kapsul; Bima Kudra Tablet; Ajib Kapsul; Kamasutra Kapsul; Asam Urat Flu Tulang Cap Onta; Akar Baru Cina Tablet; Ramuan Cina Kapsul; Jasa Agung 2 Serbuk; Sesak Nafas Serbuk; Sari Bunga Segar Bugar Serbuk; Jawa Dwipa cap Daud Sambiroto Cairan Obat Dalam; Golden Herbal Capsules; Obat Kuat dan Tahan Lama Ratu Madu Plus Kapsul; Pegal Linu Asam Urat Cap Burung Glatik; Akar Sakti Asam Urat Flu Tulang Stroke; Asam Urat Pegal Linu Cikungunya; ;Asam Urat Flu Tulang Kharisma Sehat Serbuk.; Runrat tablet; Ramuan Shin She Kapsul; Sinar Manjur SMR; Sehat Sentosa Gemuk Sehat Serbuk; Serbuk Dewa; Sumber Sehat Ambeien Sehat Serbuk; Cakra Sehat Sesak Nafas Serbuk; Serbuk Halus Asam Urat; Kharisma Sehat Pria dan Wanita Serbuk; Sumber Urip Pegal Linu Serbuk; Super Abad; Asam Urat Flu Tulang; CFlu Tulang Pegal Linu Puspita Surya Serbuk; Cap Sarang Lawet Serbuk ; Asam Urat Akar Sewu Serbuk; Asam Urat Flu Tulang Cakra Wijaya; Sakit Pinggang Kapsul; Zestos Kapsul; Sari Jagad Manjur Asam Urat Kapsul; Sari Jagad Manjur Rheumatik Kapsul; Dewa Ampuh Serbuk; Serbuk Asrema; Purba Sentosa Pegal Linu/Rheumatik; RAsam Urat Pegal Linu Serbuk; Ramuan Manjur Pas Flu Tulang; Dua Putri Bayan; Fong Se Wan Kapsul; Asam Urat Flu Tulang cap Onta Mas; Obat Kuat dan Tahan Lama Bulan Madu; Langsing Ayu Sing Ayu; Chuifong Toukuwan Pil; Jaka Suna Gemuk Sehat Serbuk.

Sedikitnya ada sembilan bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam berbagai jenis obat tersebut, seperti zat sibutramin hidroklorida yang dapat meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi), denyut jantung dan sulit tidur. Obat ini tidak boleh digunakan oleh pasien dengan penyakit arteri koroner dan gagal jantung. Selain itu juga terdapat sildenafil sitrat yang dapat memicu sakit kepala, pusing, mual, nyeri, ganguan penglihatan, hingga kematian. “Jamu Nakal” itu juga tercampur dengan siproheptadin yang dapat menyebabkan mual, muntah, mulut kering, diare, anemia, hemolitik, hingga trombositopenia. Campuran lain adalah fenilbutason yang dapat memicu mual, muntah, ruam kulit, retensi cairan dan elektrolit, perdarahan lambung, gagal ginjal, dan sebagainya. Ada pula asam mefenamat yang dapat menyebabkan mengantuk, diare, ruam kulit, anemia, kejang, asma, dan ginjal. Beberapa merek jamu juga terbukti dicampur dengan prednison yang dapat menyebabkan moon face, gangguan saluran cerna, glaucoma dan keseimbangan cairan. Juga, metampiron yang dapat menyebabkan gangguan saluran cerna seperti mual, syok, kematian dan sebagainya.

Lalu apakah langkah dari BPOM dengan menyita dan memusnahkan jamu-jamu tersebut sudah cukup ampuh menangani maraknya peredaran jamu-jamu tersebut? Kupikir hal ini hanya bersifat sementara saja, toh jika BPOM telah berhenti merazia maka jamu tersebut akan kembali beredar di masyarakat. Maka penting jika produsen jamu tersebut yang seharusnya ditangkap dan dihukum.

Walaupun masyarakat tahu bahwa jamu-jamu tersebut dilarang namun justru jamu-jamu tersebut yang banyak dicari dan masih tetap dicari walupun dilarang dan yang lebih memprihatinkan lagi jamu-jamu tersebut masih terjual bebas di pasaran. Hal inilah yang terjadi di Palembang tepatnya ini di daerah Lebong Siareng, Simpang Lima. Kesadaran yang tinggi tentang pentingnya kesehatan namun tidak didukung dengan pengetahuan yang benar malah justru menjerumuskan pada pengertian yang salah.

Lalu apa peran kita dalam mengatasi “Jamu Nakal” tersebut ? menurutku hal ini tentu berawal dari kesadaran tiap pribadi untuk mau saling berbagi, sebagai seorang yang mengerti masalah ini tidak ada ruginya jika kita berbagi informasi melalui obrolan ringan namun berisi mungkin hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan untuk mengatasi hal tersebut. Tidak usah muluk-muluk, berawal dari keluarga saja dulu lalu mulai merambah ke lingkungan sekitar dan selanjutnya ke masyarakat luas. Suatu organisasi mungkin cukup membantu kita untuk mampu terjun ke masyarakat luas untuk membagi informasi yang tepat berkaitan dengan dunia kesehatan tentunya. Salah satu yang menjadi pilihanku adalah JMKI (Jaringan Mencari Kekasih Idaman uups maksudku Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) organisasi ini menjadi wadah bagi anak-anak kedokteran umum, kedokteran gigi dan farmasis untuk memberikan informasi dan bertindak secara nyata dalam mewujudkan terjaminnya kesehatan masyarakat. Melalui organisasi ini kita dapat menyampaikan informasi yang tepat salah satunya tentang bahaya dan risiko pengkonsumsian “Jamu Nakal” dan tentu saja dengan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu solusinya yaitu bahwa setiap kita sakit obat maupun jamu bukan menjadi pilihan yang utama namun melalui istirahat dan makan makanan bergizi menjadi langkah awal yang baik dilakukan, namun jika sakit tersebut masih berlanjut maka bantuan tenaga medis menjadi pilihannya.

No comments: