Monday, January 19, 2009

Persinggahan Sejenak.......

Keraguan masih saja menghantui, antara iya dan tidak, antara perasaan berani dan takut. Aku kan pergi sendirian nanti jika terjadi sesuatu gimana? Kalo tersesat, kalo dirampok orang, kalo motorku macet di jalan bannya bocor, inilah yang aku rasakan ketika memutuskan untuk berangkat ke Gua Maria Sriningsih, Klaten. Jika ada niat dan kepasrahan lanjut saja. Yah mungkin saja yang kukhawatirkan dapat terjadi tapi ku percaya ada yang akan menjagaku. Ya itu pembelaan untuk membenarkan pilihanku dan setidaknya membuatku lebih tenang. Yah dalam hati cuma bilang, "Dah hajar aja A!!"

Pagi itu aku berangkat, ijinny sih mau ke perpus Mrican... wew bo'ong...y tidak lah, ku emg mau ke sana tapi itu bukan jadi tujuan utamaku. Ga mungkin dapet ijin kalo aku bilang mau ke Klaten, sendiri lagi. Entah apa gerangan yang membawaku ke sana, tidak ada ujub khusus (yah biasanya org datang ke tempat ziarah kan karena ada masalah ato punya keinginan khusus...hmm). Ku hanya ingin melakukan dan menikmatinya.

Selama perjalanan pun masih saja ada keraguan dan rasa takut tapi itu tidak berlangsung lama karena ku menikmatinya. Yah walau sempat tersesat jauh hingga naik gunung dan konyolnya lagi sudah tahu tersesat tapi tetap saja aku mengikuti jalan itu. Satu alasan yang buatku nekat, penasaran. Dah terlanjur yah tetap lanjut aja, pengen tahu di atas sana ada apa. Dan ku sama sekali tidak menyesal melakukannya karena ketika ku sampai di atas yang terucap hanya,"wow", pemandangan yang luar biasa. Semua tampak kecil, rumah warga maupun bangunan lain namun tetap saja warna hijau mendominasi di bawah sana, hamparan sawah dan pepohonan ditemani awan yang pada saat itu sangat cerah membawa kedamaian tersendiri.

Setelah puas menikmatinya, ku kembali ke jalan yang benar ....heh. Sampainya di Sriningsih, 1 kalimat terucap, "Terimakasih Tuhan". Lumayan berkeringat juga untuk sampai ke tempat doa, padahal ku sudah ambil jalan pintas. Sejenak ku lepaskan dulu lelahku hingga akhirnya aku masuk dalam keheningan, hanya diam, tidak berdoa, tidak mengucap apapun, hanya hening saja. Diam menikmati kicauan burung dan desiran angin yang terkadang membuat daun-daun berjatuhan di atas kepalaku. Selama di tempat itu tidak ada seucap pun kata..hanya diam.

..hhhhmmmmm

Persinggahan sejenak ini membawa arti tersendiri. 1 hal yang penting dalam perziarahan bukan hanya ketika sampai di tempat tujuan namun lebih kepada bagaimana kita mampu memaknai perjalanan itu. Ragu, takut, gelisah maupun khawatir itu memberi warna dalam tiap lembar kehidupan ini. Namun semua itu tidak hanya terhenti sampai di situ, hanya merenungi dan bahkan tenggelam dalam rasa takut tanpa berusaha untuk keluar dari sana. Dibutuhkan keyakinan dan keberanian untuk mengalahkan semua itu, dan smua itu tidak datang dari oranglain, mereka hanya jadi sarana, keputusan tetap dari setiap pribadi.

Tersesat tapi tetap nekat karena di balik semua itu berharap temukan sesuatu. Berani tuk tap melangkah walau tahu bahwa bukan itu jalan yang menghatar ke tempat tujuan, tidak menjadikan alasan untuk menjauh dari yang dituju. Semua hanya sekedar sarana untuk lebih memaknai keagunganNya.

Segala macam persoalan datang slih berganti memenuhi setiap langkah kehidupan. Rutinitas yang begitu padat, kesibukan yang memacu banyak gerak, untuk tinggal diam saja dapat jadi sulit sekali. Keheningan itu yang sedang aku butuhkan, tanpa kata, tanpa doa, hanya diam mencoba mendengar apa yang selama ini tidak sempat aku dengarkan.


1 comment:

mudjiran said...

YaOlloh leKz, kapan kwe leKz tkan klaten dewean?
koyo wong ilaNk now?
haha"